Minggu, 31 Oktober 2010

Untuk Seorang Sahabat

Mungkin waktu akan terus berlalu, membawa buih-buih pergi menjauh.
Dan manusia hanyalah butiran pasir yang berserak di hamparan zaman, yang mengikuti kemana angin takdir berhembus.
Dan mungkin waktu yang melapukkan batu, membuat besi menjadi karat.
Mengubah dunia menjadi tidak seperti yang kita kira dan angankan.
Walaupun sungguh waktu berkuasa, sahabatan sejati takkan mudah pudar olehnya.

Akan kenangan saat mimpi-mimpi bersemi semerbak, dan akan kenangan saat mimpi-mimpi terhempas berkeping di jalan berlubang kehidupan -- dan kau ada di sana sebagai sahabat yang memahami segala keluh kesah.
Atas kebaikan yang mungkin tidak kau sadari, oleh sekedar canda yang membuat hidup ini lebih memiliki arti, menjauhkan rasa nyeri sendiri.

Dan sahabat, jika apa yang kita miliki memang persahabatan yang tulus, maka ada tali silaturahmi yang mesti kita jaga.
Walau jarak merenggangkan ikatan, dan harapan-harapan membawa kita berlayar ke negeri-negeri asing, ketahuilah bahwa ada seorang sahabat yang akan membantumu jika engkau membutuhkannya.

Kado ini tak lebih berharga ketimbang kebaikanmu selama ini. Hanya sekeping tanda mata agar kau tak lupa, bahwa ada bahagia untuk menjadi seorang saudara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar